Tuesday 31 October 2017

FAKTOR – FAKTOR DAN TEKNIS PEMECAHAN PENGARUH PENDIDIKAN ISLAM

FAKTOR – FAKTOR DAN TEKNIS PEMECAHAN
PENGARUH PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Ahmad Fatah  M.S.i

                                                  




Disusun Oleh :
Ah Birrul Walidain

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI
2012
PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
                Puji syukur penulis kehadirat-Mu ya Allah. Berkat rahmat dan Hidayah –Nya serta bimbingan-Nyasemata – mata, Akhirnya. Penulisan makalah ini dapat selesai. Solawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepangkuan Nabi Muhammad SAW.
                Makalah ini penulis susun guna memenuhi tugas mata Kuliah Ilmu pendidikan Islam. Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas, maka makalah yang berjudul “ Faktor – faktor dan tehnis pemecahan pengaruh pendidikan Islam “ , ini masih jauh dari kata sempurna.
                Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari Berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapakn terima kasih kepada :
1.      Ahmad Fatah. M.S.i selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu pendidikan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Pati.
2.      Segenap Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Pati.
3.      Semua pihak yang telah memberikan motifasi kepada penulis.


                Penulis berharap dari Makalah  yang penulis susun ini dapat bermanfaat dan membawa wawasan bagi penulis maupun pembaca. Demikianlah Makalah ini penulis susun. Kritik serta  saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk melengkapi makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb. 





DAFTAR ISI
PRAKATA …………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………... Iii
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar belakang ……………………………………………………….. 1-2
B.     Rumusan Masalah …………………………………………………… 2
C.     Tujuan Penulisan …………………………………………………….. 3
BAB II PEMBAHASAN
A.     Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi pendidikan Islam …. 1–3
B.     Bagaimanakah tehnis pemecahannya …………………………………. 4–5
BAB III PENUTUP
A.  Analisis ……………………………………………………………….. 5
B.  Kesimpulan ……………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA



1.      PENDAHULUAN

Secara Historis pertumbuhan dan perkembangan islam di Indonesia sangat terkait erat dengan kegiatan dakwah Islamiyah. Pendidikan Islam berperan sebagai mediator dimana ajaran Islam dapat di sosialisasikan kepada masyarakat dengan berbagai tingkatnya dengan berbagai tinggkatannya, dan mengamalkan ajaran islam sesuai dengan Ketentuan Al – qur’an dan Sunah.
Bertolak dari Kerengka tersebut, Maka pendidikan islam di Indonesia Sering kali berhadapan dengan Berbagai problematika yang tidak ringan. Di ketahui bahwa sebagai sebuah sistem, pendidikan Islam mengandung berbagai komponen yang antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Komponen pendidikan tersebut meliputi : Landasan, Tujuan, Kurikulum, Kopetensi Dan Profesional guru, pola hubungan guru – murid, metodologi pembelajaran, sarana – prasarana, evaluasi, pembinaan, an lain sebagainya, Berbagai komponen yang terdapat dalam pendidikan ini sering kali berjalan apa adanya, alami dan tradisional. Karena dilakukan tanpa perencananaan konsep yang matang akibat dari keadaan demikian maka mutu pendidikan islam seringkali menunjukkan keadaan yang kurang menyenangkan.[1]
II. RUMUSAN MASALAH
Dari berbagai pendahuluan diatas, untuk menghindari permasalahan, maka kami hanya membatasi permasalahan sebagai berikut :
1.      Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi perkembangan pendidikan Islam?
2.      Bagaimanakah tehnis pemecahan masalah dalam dunia pendidikan ?
III. PEMBAHASAN
A.     Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan pendidikan Islam
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Terap dan lanmgkah perkembangan selalu di upayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan – tantangan baru, pendidikan selalu diharapkan masalah – masalah baru. Oleh karena itu perlu adanya rumusan – rumusan masalah pokok yang dapat dijadikan pegangan oleh pendidik dalam mengembangkan tugasnya.
Beberapa masalah pokok dalam pendidikan yang perlu diprioritaskan penanggulangannya. [2] yaitu :
1.      Masalh pemerataan pendidikan
Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan dimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas – luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pembangunan.
Masalah pemerataan ini dipandang  penting. Sebab juka Anak – anak usia sekolah memperoleh kesempatan belajar pada SD, maka mereka memiliki bekal dasar berupa membaca, menulis, dan berhitung. Sehingga ahirnya mereka dapat mengikuti perkembangan kemajuan.
Dalam masalah ini R.A Kartini berpandang tentang pendidikan dalam berbagai hal :
a.       Kunci kemejuan bangsa terletak pada pendidikan, Oleh karena itu, seluruh rakyat harus dapat menerima pendidikan secara sesama.
b.      Sistem dan praktik pendidikan tidak mengenal diskriminasi dan siapa saja tidak memendang jenis kelemin, agama, keturunan kependudukan sosial, berhak memperoleh pendidikan.
c.       Pendidikan yang diarahkan pada pencerdasan rakyat secara nasional terbagi kedalam pendidkan formal (Sekolah), pendidika non formal ( Masyarakat), dan pendidikan keluarga.
d.      Pendidikan yang diarahkan kepeda pengetahuan dan keterampilan.
e.       Pendidikan juga hendaknya diarahkan kepeda pembentuk watak dan kepribadian anak atau peserta didik.
2.      Masalah mutu pendidikan
Mutu pendidikan sering dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf yang diharapkan. Masalah ini lebih terletak pada masalah pemprosesan pendidikan. misal jika tujuan pendidikan nasional di jadikan kriteria, maka yang menjadi pertanyaan adalah : apakah keluaran dari sistem pendidikan menjadi pribadi yang bertaqwa, mandiri, dan berkarya, anggota masyarakat yang sosial dan bertanggung jawab, warga negara yang cinta tanah air dan memiliki rasa kesetiakawanan sosial.
Pokok permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada masalah pemprosesan pendidikan. Selanjutnya pemprosesan pendidikan di tunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana pembelajaran, bahkan juga masyarakat sekitar.
Kurikulum merupakan pemandu utama bagi penyelenggaraan pendidikan secara formal, yang menjadi pedoman bagi setiap guru, kepela sekolah dan pengawas pendidikan dalam menjalankan tugas mereka sehari – hari.
Kurikulum pendidikan seharusnya memiliki dua komponen pokok. Yakn : komponen pendidikan umum dan komponen pendidikan islam. [3]
Dalam pendidikan Islam Abdurrahman Al – Nahlawi memberikan acuan prinsip – prinsip dasar dan membuat kurikulum yaitu :
1.      Sistem dan pembangunan kurikulum hendaknya memperhatikan fitrah manusia, agar tetap berada dalam kesuciannya dan tidak menyimpang.
2.      Kurikulum hendaknya mengacu pada pencapaian tujuan akhir pendidikan islam sambil memperhatikan tujuan – tujuan dibawahnya.
3.      Kurikulum perlu disusun secara bertahap mengikuti periodisasi perkembangan peserta didik.
4.      Kurikulum hendaknya realistis.
5.      Kurikulum hendaknya efektif untuk mencapai tingkah laku yang positif.
6.      Kurikulum hendaknya memperhatikan kepentingan nyata di masyarakat seperti kesehatan, keamanan, administrasi, dan pendidikan.
7.      Kurikulum hendaknya memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik baik fisik, emosional, ataupun intelektualnya.
8.      Kurikulum hendaknya memperhatikan aspek – aspek tingkah laku amaliah islam.[4]


3.      Masalah Efesiensi Pendidikan

Masalah efisi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatau sistem pendidikan mendayagunakan sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. jika penggunaannya hemat dan tepat sasaran dikatakan efisiensinya tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya, efisiensinya berarti rendah.
Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting yaitu :
a.       Bagaimana tenaga kependidikan guru di fungsikan.
b.      Bagaimana sarana prasarana pendidikan di gunakan.
c.       Bagaimana pendidikan diselenggarakan.[5]


4.      Masalah Relevansi Pendidikan

Telah di jelaskan pada bagian terdahulu bahwa tugas pendidikan adalah Menyiapkan sumberdaya manusia untuk pembangunan.
Sejalan dengan perkembangan orientasi perkembangan, pendidikan yang dikehendakipemerintah yaitu menciptakan manusia pendidikan yang bisa memenuhi pasaran kerja maka dimanakah letak sistem pendidikan islam? Persepektif teknologi dan industri sebenarnya makin memperjelas kontribusi lembaga pendidikan Islam sebagai wadah penghasil guru agama.
Ditengah gelomnang reformasi global dewasa ini, kehadiran guru agama memiliki kompetensi strategis. Guna untuk mengantarkan peserta didik menjadi yang baik, berakhlaqul karimah, dan juga mampu bersaing didalam dunia luar, membentuk jati, serta memngembangkan potensi yang ia miliki.

B.     Teknis Pemecahan Maslah Dalam Dunia Pendidikan
1). Cara Memendang Sistem
Memendang suatu sistem dalam konteks ruanglingkup yang lebih besar (supra sisitem) mempunyai manfaat agar kita memandangsuatu persoalan tidak lepas dari hal – hal yang melatar belakangi atau mewadahinya. Sebab dibalik sebuah sistem sebagai produk budi daya atau rekayasa. Seperti sistem pendidikan tentu terdapat konsep dan cita – cita.

2). Masalah Berjenjang
                     Dalam hal ini cara memandang hubungan antara masalah adalah saling berkaitan dalam ruang lingkup yang berbeda yaitu :
Ø  Sebab – akibat ( masalah yang stu menjadi sebab yang kedua menjadi akibat ).
Ø  Alternatif masalah ( masalah yang satu menjadi Alternatif pemecahan yang kedua sebagai masalah ).
Ø  Latar belakang masalah ( masalah masalah yang satu menjadi latar belakang dan yang pertama sebagai masalah ).

3). Analisis Sistem Dalam Pendidikan
                     Yaitu : untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif.

4). Hubungan Sistem Dengan Supra Sistem
Pembangunan sistem pendidikan Nasional ( sistem ) hanya akan berhasil jika mengacu kepada pembangunan nasional secara keseluruhan ( Supra Sistem ).

6). Proses Dan Tujuan Sistem Pendidikan
                      Sistem pendidikan adalah memproses masukan mentah dengan menggunakan Intrumental sehingga menjadi keluaran, yaitu tamatan.[6]

IV. ANALISIS
                        Seperti yang telah di kemukakan bab sebelumnya, bahwa ada 4 masalah pokok pendidikan yang perlu diprioritaskan penaggulangannya, yaitu : masalah pemerataan pendidikan, mutu pendidikan, efisiensi pendidikan, dan relevansi pendidikan.
                        Dari keempat masalah diatas meskipun dapat dibedakan, namun dalam kenyataannya pelaksanaan pendidikan dilapangan masalah – masalah tersebut saling berkaitan.
                        Untuk mengatasi permasalahan diatas sebelumnya berbagai komponen dan sistem pendidikan perlu dikenai secara tuntas, agar dapat ditemukan komponen – komponen mana yang mengandung kelemahan dan perlunya dibenahi serta dikembangkan. Dengan demikian segenap komponen dapat berfungsi secara penuh.
                        Dari masalah – masalah yang muncul di atas kemi memberikan solusi untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu serta kuwalitas pendidikan, yaitu :
1.      Seleksi yang lebih nasional ( Sistem ) kurikulum pendidikan.
2.      Pengembangan kemempuan oleh tenaga pendidikan melalui studi lanjut misalnya pelatihan, penataran, seminar dan lain – lain.
3.      Penyempurnaan kurikulum.
4.      Pengembangan sarana – prasarana yang cukup memadai.
5.      Mewmberi hukuman yang ketat bagi anak yang melanggar pelaturan.

V. KESIMPULAN DAN PENUTUP
            Pada dasearnya ada 4 masalah pokok yang sedang di hadapi oleh dunia pendidikan di tanah Air kita ini yaitu :
1.      Masalah pemerataan pendidikan
2.      Masalah mutu pendidikan
3.      Masalah efisiensi pendidikan
4.      Masalah relevansi pendidikan
            Dari keempat masalah diatas, sebagai solusi telah kami tawarkan guna memcahkan masalah tersebut secara efektif dan efisien.
            Namun demikian, diyakini bahwa masalah ini masih jauh dari sempurna masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi isi, hubungan antara pokok bahasan maupun yang lainnya.
            Demikian makalah ini yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan. Amin.








6
VI. REVERENSI
Azra, Azyumardi, Paradikma Baru Pendidikan Nasional, PT. Kompas Media Nusantara Jakarta.2002
Noer Aly, Hery, Ilmu Pendidikan Islam, PT. Logos Wacana Ilmu,Ciputat, 1999
Nata,Abuddin, Manajemen Pendidikan, Kencana, Bogor, 2003
Tirtaraharja, Umar, Dan La Sula, Pengantar Pendidikan, PT. Rineke Cipta, Jakarta 2000




[1] Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam Di Indonesia




1
[2] Umar Tirtaraharja dan Lasula, Pengantar Pendidikan, PT. Rineke Cipta, Jakarta 2000,hlm 225-226


2
[3] Azyumardi Azra,Pparadikma Baru Pendidikan Nasional. Kompas Media Nusantara Islam
[4] Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, Logos Wacana Ilmu, Ciputat, 1999, hlm 164  - 165 

3
[5] Umar Tirtaraharja dan La Sula O.P. cit. hlm 72


4
[6]  Umar Tirtaraharja dan La Sula O.P. cit. hlm65 – 72

5

No comments:

Post a Comment

Misteri kabut

 Tidak masalah  Tanpa masalah  Non masalah  ???