FAKTOR – FAKTOR DAN TEKNIS
PEMECAHAN
PENGARUH PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah
: Ilmu Pendidikan Islam
Dosen
Pengampu : Ahmad Fatah M.S.i
Disusun
Oleh :
Ah
Birrul Walidain
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI
2012
PRAKATA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji
syukur penulis kehadirat-Mu ya Allah. Berkat rahmat dan Hidayah –Nya serta
bimbingan-Nyasemata – mata, Akhirnya. Penulisan makalah ini dapat selesai.
Solawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepangkuan Nabi Muhammad SAW.
Makalah
ini penulis susun guna memenuhi tugas mata Kuliah Ilmu pendidikan Islam. Dalam
penulisan ini, penulis menyadari bahwa sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan
yang terbatas, maka makalah yang berjudul “
Faktor – faktor dan tehnis pemecahan pengaruh pendidikan Islam “ , ini
masih jauh dari kata sempurna.
Dalam
penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari Berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapakn terima kasih kepada :
1. Ahmad Fatah.
M.S.i selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu pendidikan Islam Sekolah Tinggi
Agama Islam Pati.
2. Segenap Dosen
Sekolah Tinggi Agama Islam Pati.
3. Semua pihak
yang telah memberikan motifasi kepada penulis.
Penulis
berharap dari Makalah yang penulis susun
ini dapat bermanfaat dan membawa wawasan bagi penulis maupun pembaca.
Demikianlah Makalah ini penulis susun. Kritik serta saran yang membangun sangat penulis harapkan
untuk melengkapi makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
DAFTAR
ISI
PRAKATA
…………………………………………………………………….. ii
DAFTAR
ISI …………………………………………………………………... Iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang ……………………………………………………….. 1-2
B.
Rumusan Masalah …………………………………………………… 2
C. Tujuan
Penulisan …………………………………………………….. 3
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi
pendidikan Islam …. 1–3
B. Bagaimanakah
tehnis pemecahannya …………………………………. 4–5
BAB
III PENUTUP
A. Analisis
……………………………………………………………….. 5
B. Kesimpulan
……………………………………………………………6
DAFTAR
PUSTAKA
1. PENDAHULUAN
Secara Historis
pertumbuhan dan perkembangan islam di Indonesia sangat terkait erat
dengan kegiatan dakwah Islamiyah. Pendidikan Islam berperan sebagai mediator
dimana ajaran Islam dapat di sosialisasikan kepada masyarakat dengan
berbagai tingkatnya dengan berbagai tinggkatannya, dan mengamalkan ajaran islam
sesuai dengan Ketentuan Al – qur’an dan Sunah.
Bertolak
dari Kerengka tersebut, Maka pendidikan islam di Indonesia Sering kali
berhadapan dengan Berbagai problematika yang tidak ringan. Di ketahui bahwa
sebagai sebuah sistem, pendidikan Islam mengandung berbagai komponen yang
antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Komponen pendidikan tersebut
meliputi : Landasan, Tujuan, Kurikulum, Kopetensi Dan Profesional guru, pola
hubungan guru – murid, metodologi pembelajaran, sarana – prasarana, evaluasi,
pembinaan, an lain sebagainya, Berbagai komponen yang terdapat dalam pendidikan
ini sering kali berjalan apa adanya, alami dan tradisional. Karena dilakukan
tanpa perencananaan konsep yang matang akibat dari keadaan demikian maka mutu
pendidikan islam seringkali menunjukkan keadaan yang kurang menyenangkan.[1]
II. RUMUSAN MASALAH
Dari
berbagai pendahuluan diatas, untuk menghindari permasalahan, maka kami hanya
membatasi permasalahan sebagai berikut :
1.
Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi
perkembangan pendidikan Islam?
2.
Bagaimanakah tehnis pemecahan masalah dalam dunia
pendidikan ?
III. PEMBAHASAN
A.
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan
pendidikan Islam
Pendidikan mempunyai tugas
menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Terap dan lanmgkah
perkembangan selalu di upayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan
zaman selalu memunculkan tantangan – tantangan baru, pendidikan selalu
diharapkan masalah – masalah baru. Oleh karena itu perlu adanya rumusan –
rumusan masalah pokok yang dapat dijadikan pegangan oleh pendidik dalam
mengembangkan tugasnya.
Beberapa masalah pokok dalam
pendidikan yang perlu diprioritaskan penanggulangannya. [2]
yaitu :
1.
Masalh pemerataan pendidikan
Masalah pemerataan pendidikan
adalah persoalan dimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang
seluas – luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan,
sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pembangunan.
Masalah pemerataan ini
dipandang penting. Sebab juka Anak –
anak usia sekolah memperoleh kesempatan belajar pada SD, maka mereka memiliki
bekal dasar berupa membaca, menulis, dan berhitung. Sehingga ahirnya mereka
dapat mengikuti perkembangan kemajuan.
Dalam masalah ini R.A Kartini
berpandang tentang pendidikan dalam berbagai hal :
a.
Kunci kemejuan bangsa terletak pada pendidikan, Oleh
karena itu, seluruh rakyat harus dapat menerima pendidikan secara sesama.
b.
Sistem dan praktik pendidikan
tidak mengenal diskriminasi dan siapa saja tidak memendang jenis kelemin,
agama, keturunan kependudukan sosial, berhak memperoleh pendidikan.
c.
Pendidikan yang diarahkan pada
pencerdasan rakyat secara nasional terbagi kedalam pendidkan formal (Sekolah),
pendidika non formal ( Masyarakat), dan pendidikan keluarga.
d.
Pendidikan yang diarahkan kepeda
pengetahuan dan keterampilan.
e.
Pendidikan juga hendaknya
diarahkan kepeda pembentuk watak dan kepribadian anak atau peserta didik.
2.
Masalah mutu pendidikan
Mutu pendidikan sering dipermasalahkan jika hasil
pendidikan belum mencapai taraf yang diharapkan. Masalah ini lebih terletak
pada masalah pemprosesan pendidikan. misal jika tujuan pendidikan nasional di
jadikan kriteria, maka yang menjadi pertanyaan adalah : apakah keluaran dari
sistem pendidikan menjadi pribadi yang bertaqwa, mandiri, dan berkarya, anggota
masyarakat yang sosial dan bertanggung jawab, warga negara yang cinta tanah air
dan memiliki rasa kesetiakawanan sosial.
Pokok
permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada masalah pemprosesan
pendidikan. Selanjutnya pemprosesan pendidikan di tunjang oleh komponen
pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum,
sarana pembelajaran, bahkan juga masyarakat sekitar.
Kurikulum merupakan pemandu utama
bagi penyelenggaraan pendidikan secara formal, yang menjadi pedoman bagi setiap
guru, kepela sekolah dan pengawas pendidikan dalam menjalankan tugas mereka
sehari – hari.
Kurikulum pendidikan seharusnya
memiliki dua komponen pokok. Yakn : komponen pendidikan umum dan komponen
pendidikan islam. [3]
Dalam pendidikan Islam
Abdurrahman Al – Nahlawi memberikan acuan prinsip – prinsip dasar dan membuat
kurikulum yaitu :
1.
Sistem dan pembangunan kurikulum hendaknya
memperhatikan fitrah manusia, agar tetap berada dalam kesuciannya dan tidak
menyimpang.
2.
Kurikulum hendaknya mengacu pada pencapaian tujuan
akhir pendidikan islam sambil memperhatikan tujuan – tujuan dibawahnya.
3.
Kurikulum perlu disusun secara bertahap mengikuti periodisasi
perkembangan peserta didik.
4.
Kurikulum hendaknya realistis.
5.
Kurikulum hendaknya efektif untuk mencapai tingkah
laku yang positif.
6.
Kurikulum hendaknya memperhatikan kepentingan nyata
di masyarakat seperti kesehatan, keamanan, administrasi, dan pendidikan.
7.
Kurikulum hendaknya memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik baik fisik, emosional, ataupun intelektualnya.
8.
Kurikulum hendaknya memperhatikan aspek – aspek
tingkah laku amaliah islam.[4]
3.
Masalah Efesiensi Pendidikan
Masalah efisi pendidikan
mempersoalkan bagaimana suatau sistem pendidikan mendayagunakan sumberdaya yang
ada untuk mencapai tujuan pendidikan. jika penggunaannya hemat dan tepat
sasaran dikatakan efisiensinya tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya, efisiensinya
berarti rendah.
Beberapa masalah efisiensi
pendidikan yang penting yaitu :
a.
Bagaimana tenaga kependidikan guru di fungsikan.
b.
Bagaimana sarana prasarana pendidikan di gunakan.
c.
Bagaimana pendidikan diselenggarakan.[5]
4.
Masalah Relevansi Pendidikan
Telah di jelaskan pada bagian
terdahulu bahwa tugas pendidikan adalah Menyiapkan sumberdaya manusia untuk
pembangunan.
Sejalan dengan perkembangan orientasi
perkembangan, pendidikan yang dikehendakipemerintah yaitu menciptakan
manusia pendidikan yang bisa memenuhi pasaran kerja maka dimanakah letak sistem
pendidikan islam? Persepektif teknologi dan industri sebenarnya makin
memperjelas kontribusi lembaga pendidikan Islam sebagai wadah penghasil guru
agama.
Ditengah gelomnang reformasi
global dewasa ini, kehadiran guru agama memiliki kompetensi strategis. Guna
untuk mengantarkan peserta didik menjadi yang baik, berakhlaqul karimah, dan
juga mampu bersaing didalam dunia luar, membentuk jati, serta memngembangkan
potensi yang ia miliki.
B.
Teknis Pemecahan Maslah Dalam Dunia Pendidikan
1).
Cara Memendang Sistem
Memendang suatu sistem dalam
konteks ruanglingkup yang lebih besar (supra sisitem) mempunyai manfaat agar
kita memandangsuatu persoalan tidak lepas dari hal – hal yang melatar belakangi
atau mewadahinya. Sebab dibalik sebuah sistem sebagai produk budi daya atau
rekayasa. Seperti sistem pendidikan tentu terdapat konsep dan cita – cita.
2). Masalah Berjenjang
Dalam
hal ini cara memandang hubungan antara masalah adalah saling berkaitan dalam
ruang lingkup yang berbeda yaitu :
Ø
Sebab – akibat ( masalah yang stu menjadi sebab yang
kedua menjadi akibat ).
Ø
Alternatif masalah ( masalah yang satu menjadi
Alternatif pemecahan yang kedua sebagai masalah ).
Ø
Latar belakang masalah ( masalah masalah yang satu
menjadi latar belakang dan yang pertama sebagai masalah ).
3). Analisis Sistem Dalam
Pendidikan
Yaitu
: untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan
efektif.
4). Hubungan Sistem Dengan Supra
Sistem
Pembangunan sistem pendidikan
Nasional ( sistem ) hanya akan berhasil jika mengacu kepada pembangunan
nasional secara keseluruhan ( Supra Sistem ).
6). Proses Dan Tujuan Sistem
Pendidikan
Sistem
pendidikan adalah memproses masukan mentah dengan menggunakan Intrumental
sehingga menjadi keluaran, yaitu tamatan.[6]
IV. ANALISIS
Seperti
yang telah di kemukakan bab sebelumnya, bahwa ada 4 masalah pokok pendidikan
yang perlu diprioritaskan penaggulangannya, yaitu : masalah pemerataan
pendidikan, mutu pendidikan, efisiensi pendidikan, dan relevansi pendidikan.
Dari
keempat masalah diatas meskipun dapat dibedakan, namun dalam kenyataannya
pelaksanaan pendidikan dilapangan masalah – masalah tersebut saling berkaitan.
Untuk
mengatasi permasalahan diatas sebelumnya berbagai komponen dan sistem
pendidikan perlu dikenai secara tuntas, agar dapat ditemukan komponen –
komponen mana yang mengandung kelemahan dan perlunya dibenahi serta
dikembangkan. Dengan demikian segenap komponen dapat berfungsi secara penuh.
Dari
masalah – masalah yang muncul di atas kemi memberikan solusi untuk meningkatkan
dan mengembangkan mutu serta kuwalitas pendidikan, yaitu :
1. Seleksi yang
lebih nasional ( Sistem ) kurikulum pendidikan.
2. Pengembangan
kemempuan oleh tenaga pendidikan melalui studi lanjut misalnya pelatihan,
penataran, seminar dan lain – lain.
3. Penyempurnaan
kurikulum.
4. Pengembangan
sarana – prasarana yang cukup memadai.
5. Mewmberi
hukuman yang ketat bagi anak yang melanggar pelaturan.
V. KESIMPULAN DAN PENUTUP
Pada dasearnya ada 4 masalah pokok
yang sedang di hadapi oleh dunia pendidikan di tanah Air kita ini yaitu :
1. Masalah
pemerataan pendidikan
2. Masalah mutu
pendidikan
3. Masalah
efisiensi pendidikan
4. Masalah
relevansi pendidikan
Dari keempat masalah diatas, sebagai
solusi telah kami tawarkan guna memcahkan masalah tersebut secara efektif dan
efisien.
Namun demikian, diyakini bahwa
masalah ini masih jauh dari sempurna masih banyak kekurangan dan kelemahan baik
dari segi isi, hubungan antara pokok bahasan maupun yang lainnya.
Demikian makalah ini yang dapat kami
sampaikan semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan. Amin.
6
VI. REVERENSI
Azra, Azyumardi, Paradikma Baru
Pendidikan Nasional, PT. Kompas Media Nusantara Jakarta.2002
Noer Aly, Hery, Ilmu Pendidikan
Islam, PT. Logos Wacana Ilmu,Ciputat, 1999
Nata,Abuddin, Manajemen Pendidikan,
Kencana, Bogor, 2003
Tirtaraharja, Umar, Dan La Sula,
Pengantar Pendidikan, PT. Rineke Cipta, Jakarta 2000
No comments:
Post a Comment